Pekerjaan Pertama ku sebagai Analyst

Pengalaman kerja yang pertama ini sangat luar biasa buat aku. Posisi dimana yang aku impikan akhirnya terwujud sebagai System Analyst pada sebuah perusahaan IT (Alhamdulillah). Banyak challenging disini, di antaranya harus selalu belajar apa pun itu terutama konsep-konsep baru yang belum aku kenali sebelumnya, belajar editor UML yang sama sekali aku belum pernah gunakan, karena aku terbiasa menggunakan Rational Rose dan disini menggunakan EA (Enterprise Architecture), dan yang paling utama lagi yaitu belajar ngomong dan mengembangkan diri (yang ini aku butuh waktu dan proses yang sangat berat, karena aku bukan tipe orang yang baik dalam berbicara dan menjelaskan apa yang ada dalam otak ku).

Orait, sudah hampir 2 bulan aku bekerja disini. Belajar menggunakan EA yang ternyata jauh lebih lengkap dan mudah. Belajar menggunakan Pencil untuk mendesain GUI, padahal selama kuliah aku mendesainnya menggunakan word (manual sekali ya aku ini, hehe). Kemudian mendapat kepercayaan untuk mendesign system projek Absensi Face Recognition, aku pelajari apa itu face recognition, metode apa aja yang digunakan, efisiensi mana metode-metode tersebut, hingga mempelajari satu metode tentang Eigenface. Aku kerjakan apa yang menjadi assesment projek tersebut, dalam waktu 1-2 hari desain yang ku buat selesai. Dengan beberapa revisi dan presentasi, akhirnya jadi juga. itu pun malah  jadi lebih singkat dari waktu yang dijadwalkan.

Disaat yang bersamaan pula, karena time plan analyst untuk projek FR sedang Freeze, dapat mandat lagi untuk membuat User Manual dari ERP yang sedang dikembangkan. OMG, belajar lagi aku tentang apa itu ERP dan konsep yang mereka terapkan. Karena terlalu cepat aku mengerjakan User Manual tersebut, sehingga banyak waktu yang menjadi maju dari apa yang dijadwalkan (hehe) lagi.

Sampai sekarang aku mulai terjun ke forum diskusi untuk sharing tentang apa yang mungkin sudah aku dapatkan tapi masih belum aku pahami.. Jujur selama 2 bulan ini bawaannya deg-degan terus. Pasalnya aku masih training, dan takut hasilnya kurang baik atau mereka menilai aku masih kurang bisa berkembang. I just do my best. Meskipun mereka selalu menilai apa yang aku kerjakan dengan kata "Good", it doesn't mean Good for me. Buat ku itu masih kurang maksimal. Cuma bisa berdoa yang terbaik untuk diriku. Amin. Aku harus terus berkembang jauh lebih baik dari ini, terutama dalam hal berbicara, mengartikan apa yang dipikiran menjadi tulisan dan lisan.

Komentar

Postingan Populer